Kamis, 29 Oktober 2015

Pulau jawa masih menjadi pusat pertumbuhan Ekonomi



Memang Ibu Kota Indonesia terletak di pulau jawa, mungkin itu salah satu faktor yang menjadi pendorong masih juaranya pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa, banyaknya pembangunan di pusat kota membuat majunya pertumbuhan ekonomi secara pelahan naik.
Pengamat ekonomi nasional Aviliani menyatakan Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga lima tahun ke depan. Kalau di Jawa Tengah ini yang masih menjadi unggulan untuk pertumbuhan ekonomi adalah sektor industry. Bahkan, banyak industri dari Tangerang dan beberapa kota lain di kawasan Jabodetabek pindah ke Jawa Tengah karena mempertimbangkan biaya hidup yang relatif lebih murah dibandingkan beberapa daerah lain. Selain itu, Jawa Tengah merupakan kota jasa. Dalam hal ini sektor jasa juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. "Jumlah penduduknya juga cukup signifikan. Oleh karena itu, daya beli masyarakat harus dijaga".




Sementara itu, pihaknya juga berharap ada pengkategorian mana penduduk miskin yang harus disubsidi dan mana penduduk yang tidak perlu lagi disubsidi. Dengan demikian, penggunaan APBN lebih tepat sasaran dan efisien. Pihaknya juga berharap agar Pemerintah menjaga keberadaan pengusaha-pengusaha yang bagus. "Keberadaan pengusaha-pengusaha ini harus dijaga agar bayar pajak juga bagus. Pola ini yang kelihatannya harus dikembalikan pada fungsinya, jangan pengusaha besar dimintai macam-macam. Biarkan dia tambah besar dan pajaknya yang kita ambil" .


Sementara itu, Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyampaikan program pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para ahli tata kota dunia. Rizal menyebut, pemerintahan saat ini memprioritaskan alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dalam jumlah besar ke luar Pulau Jawa.  Alasannya, Jawa telah sangat lama menikmati fasilitas dan kucuran dana pembangunan pemerintah pusat. Salah satu fokus pembangunan dan pembiayaan infrastruktur di luar Jawa ialah pengembangan jaringan kereta. “Saya katakan ke anda, bahwa Presiden Jokowi baru memulai perubahan, yakni alokasi APBN difokuskan di luar Jawa. Sehingga ada perbedaan sumber daya di Jawa dan luar Jawa. Mulai saat ini khususnya pembangunan infrastruktur, kita anggarkan ke luar Jawa,” kata Rizal.


Kota atau daerah di Jawa yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat tinggi, pembangunan infrastruktur akan diserahkan ke swasta atau kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/PPP). “Tapi seperti Jakarta yang high income dan punya daya beli tinggi. Maka porsi pembangunan oleh APBN kecil dan lebih banyak pembiayaan swasta,” ujarnya.


Sumber :
www.wartaekonomi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar