Memang Ibu Kota Indonesia terletak di pulau jawa, mungkin itu salah satu faktor yang menjadi pendorong masih juaranya pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa, banyaknya pembangunan di pusat kota membuat majunya pertumbuhan ekonomi secara pelahan naik.
Pengamat ekonomi nasional
Aviliani menyatakan Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia
hingga lima tahun ke depan. Kalau di Jawa Tengah ini yang masih menjadi
unggulan untuk pertumbuhan ekonomi adalah sektor industry. Bahkan,
banyak industri dari Tangerang dan beberapa kota lain di kawasan Jabodetabek
pindah ke Jawa Tengah karena mempertimbangkan biaya hidup yang relatif lebih
murah dibandingkan beberapa daerah lain. Selain itu, Jawa Tengah merupakan kota jasa. Dalam hal ini sektor jasa
juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa
Tengah. "Jumlah penduduknya juga cukup signifikan. Oleh karena itu, daya
beli masyarakat harus dijaga".
Sementara itu, pihaknya juga
berharap ada pengkategorian mana penduduk miskin yang harus disubsidi dan mana
penduduk yang tidak perlu lagi disubsidi. Dengan demikian, penggunaan APBN
lebih tepat sasaran dan efisien. Pihaknya juga berharap agar Pemerintah menjaga
keberadaan pengusaha-pengusaha yang bagus. "Keberadaan pengusaha-pengusaha
ini harus dijaga agar bayar pajak juga bagus. Pola ini yang kelihatannya harus
dikembalikan pada fungsinya, jangan pengusaha besar dimintai macam-macam.
Biarkan dia tambah besar dan pajaknya yang kita ambil" .
Sementara itu, Menko Maritim dan
Sumber Daya, Rizal Ramli, menyampaikan program pembangunan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) di depan para ahli tata kota dunia. Rizal menyebut, pemerintahan saat
ini memprioritaskan alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur
dalam jumlah besar ke luar Pulau Jawa. Alasannya,
Jawa telah sangat lama menikmati fasilitas dan kucuran dana pembangunan
pemerintah pusat. Salah satu fokus pembangunan dan pembiayaan infrastruktur di
luar Jawa ialah pengembangan jaringan kereta. “Saya katakan ke anda, bahwa
Presiden Jokowi baru memulai perubahan, yakni alokasi APBN difokuskan di luar
Jawa. Sehingga ada perbedaan sumber daya di Jawa dan luar Jawa. Mulai saat ini
khususnya pembangunan infrastruktur, kita anggarkan ke luar Jawa,” kata Rizal.
Kota atau daerah di Jawa yang
memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat tinggi, pembangunan
infrastruktur akan diserahkan ke swasta atau kerjasama pemerintah dan swasta
(Public Private Partnership/PPP). “Tapi seperti Jakarta yang high income dan
punya daya beli tinggi. Maka porsi pembangunan oleh APBN kecil dan lebih banyak
pembiayaan swasta,” ujarnya.
Sumber :
www.wartaekonomi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar