Headline News berita hari ini adalah tentang ekonomi China yang melambat, seperti yang kita tahu bahwa tahun lalu pada 2014 baru saja China mendapatkan gelar 'Negara Ekonomi nomor satu di Dunia' menurut data yang di rilis oleh Dana Moneter Internasional ( IMF ) bahkan sangat mengejutkan bisa menggeser posisi Amerika Serikat yang notabennya adalah negara yang menguasai perekonomian di dunia seabad terakhir, meskipun analisis banyak yang meragukan China bisa menggeser Amerika Serikat. Sebab, daya beli masing-masing negara belum tentu setara. Karena harga komoditas di China dan Amerika tentu berbeda. Menurut David Hensley, Direktur Analisis Ekonomi Dunia JP Morgan mengatakan "Karenanya, AS masih menjadi yang terbesar dalam pandangan umum,
dengan ukuran apapun. Status China itu belum menggambarkan kenyataan
sesungguhnya"
Namun apakah sesungguhnya yang membuat ekonomi China melemah ? menurut beberapa sumber berita online yang saya baca, itu merupakan salah satu cara China mengendalikan perekonomian yaitu dengan menerapkan 'Kebijakan Devaluasi Yuan' . Namun Pelaksana tugas (Plt) Kepala Grup Pengelolaan Relasi Bank Indonesia (BI), Arbona Hutabarat mengatakan "Sekarang China ingin mensistem rebalancing ekonominya dengan kebijakan
melalui ekspor (devaluasi yuan agar meningkatkan nilai ekspor). China
melihat pertumbuhan perlu diturunkan. Ketika China coba menurunkan
ternyata bener-benar turun dan jadi berbahaya untuk Indonesia"
Salah satu alasan mengapa China menerapkan kebijakan tersebut adalah posisi yuan yang menguat sangat terkait dengan dollar karena China masih
mengatur nilai tukarnya di kisaran tertentu terhadap dollar. Saat
dollar AS perkasa dengan cepat melawan mata uang dunia lainnya, yuan
juga menguat terhadap mata uang negara yang menjadi partner dagangnya. Untuk saat ini, masih terlalu awal mengatakan bahwa China memulai perang
mata uang, kendati bisa jadi ini menjadi indikasi awalnya.
Dan apa dampak melemahnya ekonomi China terhadap Indonesia ? Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan,
dampak perlambatan ekonomi China ke Indonesia adalah permintaan terhadap
produk yang dihasilkan akan sedikit melambat. Darmin menambahkan, untuk ekspor Sumber Daya Alam (SDA) yang mentah
pun sudah tidak ada permintaan lagi di China, sedangkan hasil produk
industri masih ada sedikit permintaan walaupun memang melambat.
Menurut saya jelas ada dampak ketika China mengalami kelemahan ekonomi, karena China juga merupakan Negara terbesar kedua yang menguasai perekonomian Dunia, khususnya adalah perekonomian kawasan Asia. Tidak dapat di pungkiri bahwa China juga membantu beberapa perekonomian di berbagai negara asia, salah satunya adalah Indoneisa itu sendiri. Selain Indonesia adalah negara dengan ekspor terbesar ke China pada akhirnya permintaan ekspor oleh China sangat menurun, Lalu, apa yang harus di lakukan Indonesia ? salah satunya adalah dengan mencari tujuan negara lain untuk di ekspor agar permintaan ekspor oleh Indonesia meningkat dan stabil, lalu juga Indonesia harus sedikit menekan harga agar dapat bersaing dengan negara lain.
Sumber :
economy.okezone.com
kontan.co.id
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar