Dalam melakukan transaksi di pasar modal atau pasar lain terdapat
berbagai macam jenis pelakunya. Itulah yang menyebabkan terjadinya
dinamika pergerakan harga di pasar. Perbedaan pandangan atas sebuah kondisi pasar oleh setiap orang menyebabkan harga bergerak naik dan turun. Bila mengalami kenaikan, maka dapat digambarkan bahwa pembeli lebih optimistis daripada yang menjual. Demikian pula sebaliknya.
Dalam mengklasifikasikan pelaku pasar berdasarkan pengalamannya akan terbagi menjadi setidaknya ada empat kategori.
1. Pemula yang beruntung (dan tidak beruntung)
Dalam mengklasifikasikan pelaku pasar berdasarkan pengalamannya akan terbagi menjadi setidaknya ada empat kategori.
1. Pemula yang beruntung (dan tidak beruntung)
Pelaku pasar pemula adalah seorang pelaku yang baru saja mengenal dengan
pasar. Biasanya, pemula ini adalah orang yang memiliki mimpi besar
menjadi orang yang jauh lebih kaya dan sukses dengan bertransaksi.
Boleh diibaratkan sama seperti orang dari desa atau kota kecil datang mengadu nasib di kota besar. Mereka ini belum memiliki pengalaman yang cukup.
Bisa juga karena orang itu masuk ke pasar akibat iklan-iklan seminar dan pelatihan yang begitu membuai mimpi.
Dengan iklan "transaksi saham untung dalam keadaan pasar naik maupun turun", "rahasia meraih keuntungan 100% dalam waktu 1 malam" dan apapun bahasa marketing yang membuat seseorang ikut ke dalam sebuah seminar, dibakar semangatnya, dan akhirnya terjun menjadi pelaku pasar.
Nasib dari pemula ini akan selalu terbagi dua, yang gagal karena pasar memang sedemikian kejamnya, atau berhasil dengan kemampuan seadanya dalam kondisi ini dikenal dengan keberuntungan pemula (beginner's luck).
Boleh diibaratkan sama seperti orang dari desa atau kota kecil datang mengadu nasib di kota besar. Mereka ini belum memiliki pengalaman yang cukup.
Bisa juga karena orang itu masuk ke pasar akibat iklan-iklan seminar dan pelatihan yang begitu membuai mimpi.
Dengan iklan "transaksi saham untung dalam keadaan pasar naik maupun turun", "rahasia meraih keuntungan 100% dalam waktu 1 malam" dan apapun bahasa marketing yang membuat seseorang ikut ke dalam sebuah seminar, dibakar semangatnya, dan akhirnya terjun menjadi pelaku pasar.
Nasib dari pemula ini akan selalu terbagi dua, yang gagal karena pasar memang sedemikian kejamnya, atau berhasil dengan kemampuan seadanya dalam kondisi ini dikenal dengan keberuntungan pemula (beginner's luck).
2. Sadar dan belajar
Keberhasilan seorang pemula akan menyebabkan sebuah kepercayaan diri dan semakin agresif dalam melakukan transaksi sehingga saking percaya dirinya akhirnya mengalami kerugian.
Di sini seorang pemula sadar bahwa hidup tidaklah seindah dan semudah apa yang dikatakan seorang motivator. Toh seorang motivator juga tidak selalu melakukan apa yang dinasihakan dirinya sendiri.
Di tahap ini terbagilah golongan sakit hati pada pasar karena rugi, yang kemudian mencaci maki sambil meninggalkan pasar modal.
Golongan lain adalah mereka yang rugi dan mau belajar. Bagaimanakah mereka yang rugi tapi masih mau belajar tersebut?
Karena sadar bahwa kerugian terjadi salah satunya akibat kesalahan diri sendiri, maka pada level ini pelaku pasar tersebut belajar dengan lebih baik dan sederhana, mencari tahu apa kesalahannya.
Mereka mempelajari aneka analisis dan fokus mencari sebuah analisis yang akhirnya terasa sesuai dan kembali masuk ke pasar.
3. Ahli strategi saja tidak cukup
Ketika melewati bagian kedua, saat ini keadaannya adalah sang pelaku pasar telah memiliki ilmu yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dan keuntungan pun secara sedikit demi sedikit mulai dirasakan.
Namun suatu ketika keadaan pasar bisa bergerak sangat brutal akibat tekanan dari keadaan global yang biasanya dikenal dengan resesi.
Pada fase ini tidak terlepas bahwa pelaku tersebut mengalami kerugian. Rupanya kerugian kali ini bukan dikarenakan strategi yang salah namun karena ketidakdisiplinan dalam melakukan sebuah transaksi.
Ia memaksakan mimpi ke dalam sebuah transaksi pada pasar meskipun secara analisis tidak mendukung.
Keberhasilan seorang pemula akan menyebabkan sebuah kepercayaan diri dan semakin agresif dalam melakukan transaksi sehingga saking percaya dirinya akhirnya mengalami kerugian.
Di sini seorang pemula sadar bahwa hidup tidaklah seindah dan semudah apa yang dikatakan seorang motivator. Toh seorang motivator juga tidak selalu melakukan apa yang dinasihakan dirinya sendiri.
Di tahap ini terbagilah golongan sakit hati pada pasar karena rugi, yang kemudian mencaci maki sambil meninggalkan pasar modal.
Golongan lain adalah mereka yang rugi dan mau belajar. Bagaimanakah mereka yang rugi tapi masih mau belajar tersebut?
Karena sadar bahwa kerugian terjadi salah satunya akibat kesalahan diri sendiri, maka pada level ini pelaku pasar tersebut belajar dengan lebih baik dan sederhana, mencari tahu apa kesalahannya.
Mereka mempelajari aneka analisis dan fokus mencari sebuah analisis yang akhirnya terasa sesuai dan kembali masuk ke pasar.
3. Ahli strategi saja tidak cukup
Ketika melewati bagian kedua, saat ini keadaannya adalah sang pelaku pasar telah memiliki ilmu yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dan keuntungan pun secara sedikit demi sedikit mulai dirasakan.
Namun suatu ketika keadaan pasar bisa bergerak sangat brutal akibat tekanan dari keadaan global yang biasanya dikenal dengan resesi.
Pada fase ini tidak terlepas bahwa pelaku tersebut mengalami kerugian. Rupanya kerugian kali ini bukan dikarenakan strategi yang salah namun karena ketidakdisiplinan dalam melakukan sebuah transaksi.
Ia memaksakan mimpi ke dalam sebuah transaksi pada pasar meskipun secara analisis tidak mendukung.
Pada bagian ini seseorang sadar bahwa diperlukan pola pikir, disiplin, dan pengendalian emosi yang baik.
Terseleksi secara alam, ada pelaku pasar yang akhirnya menyerah di level ini dan sadar bahwa pasar tidak cocok untuknya.
Sementara itu kelompok lain sadar bahwa pedang terbaik bukan ditentukan dari mata pedang yang runcing dan tajam saja, namun diperlukan juga gagang (pegangan) pedang yang baik supaya bisa digunakan maksimal oleh penggunanya.
4. Berdansa dengan pasar
Memasuki tahap keempat, pelaku pasar ini telah memiliki bekal baik pahit maupun manis di pasar, juga memiliki kemampuan yang semakin sederhana dan pemikiran yang baik dalam melihat pergerakan pasar.
Pada level ini seorang pelaku pasar menyadari bahwa apa yang dilakukan membuat asetnya bertambah secara bertahap dan nyaman tanpa membuat dirinya stress.
Terseleksi secara alam, ada pelaku pasar yang akhirnya menyerah di level ini dan sadar bahwa pasar tidak cocok untuknya.
Sementara itu kelompok lain sadar bahwa pedang terbaik bukan ditentukan dari mata pedang yang runcing dan tajam saja, namun diperlukan juga gagang (pegangan) pedang yang baik supaya bisa digunakan maksimal oleh penggunanya.
4. Berdansa dengan pasar
Memasuki tahap keempat, pelaku pasar ini telah memiliki bekal baik pahit maupun manis di pasar, juga memiliki kemampuan yang semakin sederhana dan pemikiran yang baik dalam melihat pergerakan pasar.
Pada level ini seorang pelaku pasar menyadari bahwa apa yang dilakukan membuat asetnya bertambah secara bertahap dan nyaman tanpa membuat dirinya stress.
Jadi, di antara 4 tahapan pelaku pasar, di manakah kita berada? Dan pada level manakah kita akan berada akhirnya?
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com
oleh Ryan Filbert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar