Kondisi perekonomian Indonesia
di akhir 2015 akan diwarnai dengan rencana Federal Reserve menaikkan
suku bunga atau fed fund rate. Seperti diketahui, bank sentral Amerika
Serikat (AS) tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga Desember 2015. "Akhir tahun akan dibayang-bayangin berbagai hal, termasuk dengan
kenaikan suku bunga AS, fed fund rate," ucap Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. Muliaman menjelaskan, saat ini kondisi pasar keuangan dalam negeri,
naik dan turun dalam tekanan. Namun, secara umum, kondisi keuangan
domestik dan stabilitasnya masih membaik.
Tercatat, pasar
keuangan domestik di kuartal II-2015 menunjukkan penguatan. Hal ini
terlihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara month to
month terus menguat, setelah sebelumnya sempat anjlok. Pergerakan Rupiah
pun terus menunjukkan penguatan luar biasa yang kini di level Rp13.700
per USD, setelah sebelumnya bergerak ke level Rp14.800 per USD. "IHSG menguat 1,32 persen jadi 4.595. Walaupun kemarin sedikit menurun,". Secara sektoral, kinerja perbankan nasional relatif stabil dengan
rasio kecukupan modal masih cukup tinggi dil evel 20,62 persen. "Ini menunjukkan besarnya ruang perbankan dan kemampuan mengatasi
risiko yang besar. NPL pun 2,6 persen. Secara nominal tentu alami
peningkatan dan risiko perbankan juga membaik,".
Sedangkan dari
sektor non bank atau Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang nilai
portofolio mengalami penurunan, karena pasar turun. Sehingga risiko
investasi sedikit alami tekanan, tapi overall masih jauh dari batas
minimum.
Untuk di sektor pasar modal, Muliaman menjelaskan, kinerja IHSG saat
ini masih minus 13,8 persen secara year to date. Namun menunjukkan basis
yang kuat dengan mencapai 4.708 di akhir September lalu dan 4.500 pada
akhir bulan dari yang mencapai titik terendahnya 4.100. Lanjut Muliaman mengungkapkan, kondisi perekonomian global saat ini bergerak balance dan dinamis, akibat pengaruh ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan China "Ekonomi AS masih melambat, di Eropa pergerakan terbatas, kalau China
dihadapkan ekonomi global dan domestik serta tekanan pemerintahnya yang
kuat. Di Jepang juga ada tekanan inflasi,". perekonomian di AS, Eropa dan Asia terus membayangi
perekonomian global. Bahkan, Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi atau The Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) merevisi pertumbuhan global pada tahun ini dari 3,1
persen menjadi 2,9 seiring perlambatan ekonomi dunia.
Kendati demikian, di tengah kondisi perlambatan perekonomian global,
Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat,
pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2015 sebesar 4,73 persen, lebih
baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I maupun II-2015. "Indikator lainnya juga, inflasi yang rendah dan surplusnya neraca
perdagangan. Tapi kita waspadai tingkat pengangguran sebesar 6,18
persen,"
Dan berikut adalah mengenai apa itu Federal Fund Rate :
Definisi: Federal Funds Rate (FFR) adalah suku bunga interbank di Federal Reserve System.
Deskripsi: FFR diputuskan oleh Federal Open Market Committee
(FOMC). Meskipun hasil dari instrumen keuangan ditentukan oleh kekuatan
pasar, suku bunga dapat memberikan wawasan tentang arah pasar. Korelasi
antara hasil FFR dan hasil bunga obligasi sangat tinggi karena kenaikan
suku bunga cenderung menyebabkan laju arus modal keluar dari pasar
saham ke pasar obligasi.
Pengaruh:
Suku bunga tinggi menyebabkan penurunan kredit dan memicu kenaikan
simpanan di bank yang akan berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan di dalam FFR dapat menyebabkan peningkatan dalam arus modal
yang masuk ke AS dan mendorong nilai dolar pada jangka menengah.
Walaupun demikian, jika kenaikan bunga tidak disertai dengan pertumbuhan
ekonomi yang cepat, ini dapat mengakibatkan stagnasi ekonomi dan
memiliki dampak negatif pada nilai dolar dalam jangka panjang.
Dampak Pasar: Tinggi.
Sumber :
alpari-forex.com, "Indikator Makro-ekonomi"
http://economy.okezone.com/read/2015/11/19/20/1252132/indonesia-bakal-terus-dibayangi-fed-fund-rate
Federal Reserve.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar