Kamis, 19 November 2015

Fed Fund Rate terus membayangi Indonesia

Kondisi perekonomian Indonesia di akhir 2015 akan diwarnai dengan rencana Federal Reserve menaikkan suku bunga atau fed fund rate. Seperti diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut diperkirakan menaikkan suku bunga Desember 2015. "Akhir tahun akan dibayang-bayangin berbagai hal, termasuk dengan kenaikan suku bunga AS, fed fund rate," ucap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad. Muliaman menjelaskan, saat ini kondisi pasar keuangan dalam negeri, naik dan turun dalam tekanan. Namun, secara umum, kondisi keuangan domestik dan stabilitasnya masih membaik.

Tercatat, pasar keuangan domestik di kuartal II-2015 menunjukkan penguatan. Hal ini terlihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara month to month terus menguat, setelah sebelumnya sempat anjlok. Pergerakan Rupiah pun terus menunjukkan penguatan luar biasa yang kini di level Rp13.700 per USD, setelah sebelumnya bergerak ke level Rp14.800 per USD. "IHSG menguat 1,32 persen jadi 4.595. Walaupun kemarin sedikit menurun,". Secara sektoral, kinerja perbankan nasional relatif stabil dengan rasio kecukupan modal masih cukup tinggi dil evel 20,62 persen. "Ini menunjukkan besarnya ruang perbankan dan kemampuan mengatasi risiko yang besar. NPL pun 2,6 persen. Secara nominal tentu alami peningkatan dan risiko perbankan juga membaik,".

Sedangkan dari sektor non bank atau Industri Keuangan Non Bank (IKNB) yang nilai portofolio mengalami penurunan, karena pasar turun. Sehingga risiko investasi sedikit alami tekanan, tapi overall masih jauh dari batas minimum.

Untuk di sektor pasar modal, Muliaman menjelaskan, kinerja IHSG saat ini masih minus 13,8 persen secara year to date. Namun menunjukkan basis yang kuat dengan mencapai 4.708 di akhir September lalu dan 4.500 pada akhir bulan dari yang mencapai titik terendahnya 4.100. Lanjut Muliaman mengungkapkan, kondisi perekonomian global saat ini bergerak balance dan dinamis, akibat pengaruh ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan China "Ekonomi AS masih melambat, di Eropa pergerakan terbatas, kalau China dihadapkan ekonomi global dan domestik serta tekanan pemerintahnya yang kuat. Di Jepang juga ada tekanan inflasi,". perekonomian di AS, Eropa dan Asia terus membayangi perekonomian global. Bahkan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) merevisi pertumbuhan global pada tahun ini dari 3,1 persen menjadi 2,9 seiring perlambatan ekonomi dunia.
Kendati demikian, di tengah kondisi perlambatan perekonomian global, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2015 sebesar 4,73 persen, lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I maupun II-2015. "Indikator lainnya juga, inflasi yang rendah dan surplusnya neraca perdagangan. Tapi kita waspadai tingkat pengangguran sebesar 6,18 persen," 

Dan berikut adalah mengenai apa itu Federal Fund Rate :

Definisi: Federal Funds Rate (FFR) adalah suku bunga interbank di Federal Reserve System.

Deskripsi: FFR diputuskan oleh Federal Open Market Committee (FOMC). Meskipun hasil dari instrumen keuangan ditentukan oleh kekuatan pasar, suku bunga dapat memberikan wawasan tentang arah pasar. Korelasi antara hasil FFR dan hasil bunga obligasi sangat tinggi karena kenaikan suku bunga cenderung menyebabkan laju arus modal keluar dari pasar saham ke pasar obligasi.

Pengaruh: Suku bunga tinggi menyebabkan penurunan kredit dan memicu kenaikan simpanan di bank yang akan berakibat melambatnya pertumbuhan ekonomi. Kenaikan di dalam FFR dapat menyebabkan peningkatan dalam arus modal yang masuk ke AS dan mendorong nilai dolar pada jangka menengah. Walaupun demikian, jika kenaikan bunga tidak disertai dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, ini dapat mengakibatkan stagnasi ekonomi dan memiliki dampak negatif pada nilai dolar dalam jangka panjang.

Dampak Pasar: Tinggi.
Sumber : 
 
alpari-forex.com, "Indikator Makro-ekonomi"
http://economy.okezone.com/read/2015/11/19/20/1252132/indonesia-bakal-terus-dibayangi-fed-fund-rate
Federal Reserve.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar