A.
Pengertian
Investasi
Menurut saya pribadi, Investasi adalah suatu modal
yang kita miliki yang di gunakan untuk penanaman modal untuk mendapatkan lebih
banyak lagi keuntungan yang bisa di dapat melebihi modal yang di miliki pada
awalnya.
Sedangkan menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
·
Menurut
Sunariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun
modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan
mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan
devisa.
·
Menurut
Husnan (1996:5)
menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk
menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil
untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini
dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya
tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
B.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi tingkat investasi suatu negara
1. Suku
Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi
karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku
bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan
dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2. Pendapatan
nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk
tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari
daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara
atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3. Kondisi
sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana
transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan
prasarana transportasi contohnya antara lain :
jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana
telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan
internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah
tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4.
Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi
investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor.
Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang
waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang.
Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat
pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek
birokrasi tersebut.
5. Kualitas
sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi
yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha
makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih
dari tenaga kerja.
6. Peraturan
dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut
peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja
dan lain-lain.
7. Stabilitas
politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin
kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.
8. Pengaruh
Nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi
bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung
lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,
penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh
negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan
tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan
kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan
permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan
direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs
pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik
akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan
dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan /
barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap
barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods),
sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong
ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
9. Tingkat
Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini
disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko
proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat
mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi
informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan
Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
C. Alasan kenapa di
negara berkembang modal menjadi syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi
Dalam negara berkembang tentunya berbeda dengan negara yang sudah maju, contoh
salah satu perbedaannya dalah dalam masalah pembangunan. Pembangunan berarti
suatu proses pengurangan atau penghapusan kemiskinan, kepincangan distribusi
pendapatan, dan pengangguran dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
perekonomian. Proses pembangunan ekonomi tersebut berbeda antara negara maju
dengan negara berkembang, karena pada negara maju sudah menunjukkan adanya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta kemajuan di berbagai bidang, sedangkan
negara yang sedang berkembang belum dapat mencapai hal itu. Saat ini negara
maju sudah pada tahap Modernisasi, Jika memang negara berkembang ingin pada
tahap Modernisasi juga maka dan modernisasi perekonomian memerlukan
modal
yang besar .
Itulah mengapa negara berkembang memerlukan banyak modal untuk menyelesaikan
masalah kesejahteraan yang ada pada negara nya serta untuk memajukan
perekonomian negara tersebut.
Sumber :